berikut adalah gambar rangkaian kontrol dan rangkaian daya motor starter star-delta untuk motor AC induksi tiga-fasa. PB ON adalah komponen push-button NO yang digunakan untuk menghidupkan rangkaian, sedangkan PB1 adalah komponen push-button NC yang digunakan untuk mematikan rangkaian.
Ketika PB-ON ditekan, maka K1, T1, dan K3 akan ON. Kontak K1-NO berfungsi sebagai pengunci sehingga K1, T1, dan K3 akan tetap ON meskipun PB-ON telah dilepas. Pada saat ini motor running dengan konfigurasi STAR.
Selanjutnya T1 akan menghitung hingga nilai hitungan timer mencapai target. Ketika T1 mencapai target maka kontak output T1-NO akan ON. Dengan demikian, K3 akan OFF dan K2 akan ON, dan motor running dengan konfigurasi DELTA.
Kontak K2-NC dan K3-NC berfungsi sebagai interlock yang memastikan bahwa kontaktor star dan kontaktor delta aktif secara bergantian.
Lamanya on-delay timer praktis kurang-lebih antara 3-5 detik. Tapi Untuk lebih tepatnya, Anda bisa mencari tahu lebih banyak mengenai rangkaian Star-Delta ini, karena masih banyak detil yang tidak dibahas dalam tulisan yang hanya memberikan contoh rangkaian dan sedikit sekelumit prinsip kerjanya saja.
source :
http://telinks.wordpress.com/2010/09/30/contoh-rangkaian-motor-starter-star-delta/
Minggu, 02 Januari 2011
Hipertensi dan pencegahannya
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Diketahui 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Itulah sebabnya hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam atau silent killer. Seseorang baru merasakan dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi. Jadi baru disadari ketika telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung, koroner, fungsi ginjal, gangguan fungsi kognitif atau stroke .Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para penderitanya.
Hipertensi selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi (high case fatality rate) juga berdampak kepada mahalnya pengobatan dan perawatan yang harus ditanggung para penderita. Perlu pula diingat hipertensi berdampak pula bagi penurunan kualitas hidup.
Hipertensi sebenarnya dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jika salah satu orang tua terkena Hipertensi, maka kecenderungan anak untuk menderita Hipertensi adalah lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki orang tua penderita Hipertensi.
Diagnosis
Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg). Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi (saat jantung mengkerut). Diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali (pembuluh nadi mengempis kosong).
Sebetulnya batas antara tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi tidaklah jelas, sehingga klasifikasi Hipertensi dibuat berdasarkan tingkat tingginya tekanan darah yang mengakibatkan peningkatan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Menurut WHO, di dalam guidelines terakhir tahun 1999, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHG dinyatakan sebagai hipertensi; dan di antara nilai tsb disebut sebagai normal-tinggi. (batasan tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa diatas 18 tahun).
Gejala
Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.
Penyebab
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong Hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder.
2. Hipertensi sekunder/li>
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
- Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
- Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
- Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
Berdasarkan faktor pemicu, Hipertensi dibedakan atas yang tidak dapat dikontrol seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan. Pada 70-80% kasus Hipertensi primer, didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka dugaan Hipertensi primer lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita Hipertensi. Dugaan ini menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya Hipertensi.
Sedangkan yang dapat dikontrol seperti kegemukan/obesitas, stress, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas, saraf parasimpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita tidak beraktivitas.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
Berdasarkan penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi Hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan terjadinya Hipertensi dikemudian hari. Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal.
Pencegahan
Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol diduga berpengaruh dalam meningkatkan resiko Hipertensi walaupun mekanisme timbulnya belum diketahui pasti.
Pengobatan
Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah raga isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Pengobatan non obat (non farmakologis)
Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.
Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah :
1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
2. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.
3. Ciptakan keadaan rileks
Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
4. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.
* Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan.
Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.
* Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ).
Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
* Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati.
* Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
* Penghambat ensim konversi Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah).
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
* Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
* Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
source: http://infohidupsehat.com/?p=91
http://www.rsbk-batam.co.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=25
Diketahui 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Itulah sebabnya hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam atau silent killer. Seseorang baru merasakan dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi. Jadi baru disadari ketika telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung, koroner, fungsi ginjal, gangguan fungsi kognitif atau stroke .Hipertensi pada dasarnya mengurangi harapan hidup para penderitanya.
Hipertensi selain mengakibatkan angka kematian yang tinggi (high case fatality rate) juga berdampak kepada mahalnya pengobatan dan perawatan yang harus ditanggung para penderita. Perlu pula diingat hipertensi berdampak pula bagi penurunan kualitas hidup.
Hipertensi sebenarnya dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jika salah satu orang tua terkena Hipertensi, maka kecenderungan anak untuk menderita Hipertensi adalah lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki orang tua penderita Hipertensi.
Diagnosis
Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg (normalnya 120/80 mmHg). Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi (saat jantung mengkerut). Diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali (pembuluh nadi mengempis kosong).
Sebetulnya batas antara tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi tidaklah jelas, sehingga klasifikasi Hipertensi dibuat berdasarkan tingkat tingginya tekanan darah yang mengakibatkan peningkatan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Menurut WHO, di dalam guidelines terakhir tahun 1999, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHG dinyatakan sebagai hipertensi; dan di antara nilai tsb disebut sebagai normal-tinggi. (batasan tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa diatas 18 tahun).
Gejala
Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara lain pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.
Penyebab
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong Hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder.
2. Hipertensi sekunder/li>
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
- Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
- Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
- Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
Berdasarkan faktor pemicu, Hipertensi dibedakan atas yang tidak dapat dikontrol seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan. Pada 70-80% kasus Hipertensi primer, didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka dugaan Hipertensi primer lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita Hipertensi. Dugaan ini menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya Hipertensi.
Sedangkan yang dapat dikontrol seperti kegemukan/obesitas, stress, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas, saraf parasimpatis adalah saraf yang bekerja pada saat kita tidak beraktivitas.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti, akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
Berdasarkan penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi Hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan terjadinya Hipertensi dikemudian hari. Walaupun belum dapat dijelaskan hubungan antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi penyelidikan membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal.
Pencegahan
Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol diduga berpengaruh dalam meningkatkan resiko Hipertensi walaupun mekanisme timbulnya belum diketahui pasti.
Pengobatan
Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah raga isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Pengobatan non obat (non farmakologis)
Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.
Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah :
1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
2. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.
3. Ciptakan keadaan rileks
Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
4. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.
* Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan.
Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.
* Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ).
Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
* Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati.
* Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
* Penghambat ensim konversi Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah).
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
* Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
* Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
source: http://infohidupsehat.com/?p=91
http://www.rsbk-batam.co.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=25
Senin, 18 Januari 2010
Sekilas Tentang Torrent (Download)
Temen2 kocer sering download dari Rapidshare ataupun dari tempat2 upload file yang speed nya lama dan ga bisa diresume??
Nah Torrent ini nih yang bisa buat alternatif..
Gw biasa pake torrent buat download game, mp3, aplikasi, ataupun apa aja deh yang filenya gede2..
Ini artikel, gw tulis sendiri nih, jadi maaf ya kalo ada kesalahan informasi..
Torrent adalah sebuah download link yang menghubungkan kita dengan yang mengupload file dan yang mendownload file secara peer to peer (tidak ada server dan client, semuanya merupakan workstation).
Bedanya torrent dengan direct link
Hal yang biasa kita lakukan di internet jika kita sedang mendownload file adalah menggunakan direct link bukan torrent. Direct link menggunakan server base. Jadi ada server (yang menyediakan file) dan juga ada client (yang sedang mendownload file). Kalau torrent menggunakan peer to peer base. Semua nya sama kedudukannya sebagai workstation. Jadi kalau kita mendownload, maka kita juga secara otomatis sedang mengapload file tersebut.
Kelebihan dan kekurangan
Direct link dan torrent mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kelebihan direct link
- Dapat didownload dengan mudah dan cepat tanpa perlu setting
- Tidak ada campur tangan selain server dan client yang sedang mendownload
- Dapat menggunakan download manager apapun
- Speed downloadnya cenderung stabil
Kekurangan direct link
- Download terasa lambat dan sering putus jika mendownload dari filehosting seperti rapidshare
- Tidak dapat meresume download yang sudah putus dari filehosting
- Harus menunggu beberapa detik jika download dari filehosting
- Terkadang file yang sudah didownload tidak utuh alias broken
- Jika file yang mau download ada beberapa part yang banyak sekali, maka kita harus menunggunya satu per satu selesai untuk mendownload part yang selanjutnya.
Sebenarnya secara umum, jika kita mendownload menggunakan direct link, tidak ada kekurangannya. Namun, jika kita sering mendownload dari rapidshare dan filehosting lainnya dan tidak punya premium member, akan lebih baik menggunakan torrent sebagai alternatif.
Kelebihan torrent
- Download apapun gratis
- Bisa meresume apapun yang sedang di download
- Tidak pernah putus dari workstation penyedia file, jika terputus dari satu workstation maka masih ada penyedia file yang lain.
- Dapat memprioritaskan file yang mana dahulu yang mau di download
- Jika mendownload beberapa part yang banyak, maka langsung bisa di download tanpa harus menunggu yang satu selesai. Jadi, bisa ditinggal tidur deh..
Kelemahan torrent
- Diperlukan setting yang agak rumit di awal penggunaan
- Harus menggunakan software untuk mendownload torrent
- Speed downloadnya cenderung tidak stabil
- Lebih lambat daripada direct link (tergantung jumlah peer dan seeder)
- Terkadang virus atau malware bisa masuk sebab komputer lokal, tersambung secara peer to peer dengan orang yang sedang mendownload file yang sama dan dengan penyedia file.
Sebelum download torrent ada baiknya kita mengistall dahulu software antivirus yang paling up-to-date.
Memulai download melalui torrent
Untuk memulai, download dahulu software torrent (Bittorent, Azureus, uTorrent, dll). Gunakan Bittorent supaya bisa digunakan bersama accelerator. Sebenarnya semua software download torrent bisa digunakan bersama-sama accelerator, namun bittorrent adalah yang terbaik.
Download bittorent nya di www.bittorent.com
Download bittorent ultra accelerator nya di www.trafficspeeders.com
Langkah kedua yaitu mencari file torrent sebenarnya bisa di cari di google. Namun pencariannya masih kurang efektif. Lebih baik cari di www.usniff.com . Setelah itu ketik keyword software, game, mp3, atau apapun yang mau dicari di kolom atas. Jika sudah, carilah peer dan seeder dengan rasio 1:1 alias sama jumlahnya atau yang mendekati. Itu bisa mempercepat download. Lalu klik link file yang mau di download, setelah itu muncul link baru dan klik "download this torrent".
Setelah di download, torrent akan menjadi sebuah file yang kecil berukuran kurang dari 1 mb. File itu berisi tracker dan daftar file yang mau di download. Setelah itu, bukalah file tersebut dan langsung terdownload melalui bittorent.
Pasti torrent yang di download speednya terasa lambat sekitar 0,1 kb/s.
Ntar deh posting lagi cara cepetnya biar download torrentnya enak. Gw terakhir, download torrent, speednya bisa sampe 90 kb/s.
Nah itu dia kocers, kira2 yang bisa gw sharing..
Kalo ada yang salah atau mau ditambahin, silahkan yach...
from http://www.koc2.com
Nah Torrent ini nih yang bisa buat alternatif..
Gw biasa pake torrent buat download game, mp3, aplikasi, ataupun apa aja deh yang filenya gede2..
Ini artikel, gw tulis sendiri nih, jadi maaf ya kalo ada kesalahan informasi..
Torrent adalah sebuah download link yang menghubungkan kita dengan yang mengupload file dan yang mendownload file secara peer to peer (tidak ada server dan client, semuanya merupakan workstation).
Bedanya torrent dengan direct link
Hal yang biasa kita lakukan di internet jika kita sedang mendownload file adalah menggunakan direct link bukan torrent. Direct link menggunakan server base. Jadi ada server (yang menyediakan file) dan juga ada client (yang sedang mendownload file). Kalau torrent menggunakan peer to peer base. Semua nya sama kedudukannya sebagai workstation. Jadi kalau kita mendownload, maka kita juga secara otomatis sedang mengapload file tersebut.
Kelebihan dan kekurangan
Direct link dan torrent mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kelebihan direct link
- Dapat didownload dengan mudah dan cepat tanpa perlu setting
- Tidak ada campur tangan selain server dan client yang sedang mendownload
- Dapat menggunakan download manager apapun
- Speed downloadnya cenderung stabil
Kekurangan direct link
- Download terasa lambat dan sering putus jika mendownload dari filehosting seperti rapidshare
- Tidak dapat meresume download yang sudah putus dari filehosting
- Harus menunggu beberapa detik jika download dari filehosting
- Terkadang file yang sudah didownload tidak utuh alias broken
- Jika file yang mau download ada beberapa part yang banyak sekali, maka kita harus menunggunya satu per satu selesai untuk mendownload part yang selanjutnya.
Sebenarnya secara umum, jika kita mendownload menggunakan direct link, tidak ada kekurangannya. Namun, jika kita sering mendownload dari rapidshare dan filehosting lainnya dan tidak punya premium member, akan lebih baik menggunakan torrent sebagai alternatif.
Kelebihan torrent
- Download apapun gratis
- Bisa meresume apapun yang sedang di download
- Tidak pernah putus dari workstation penyedia file, jika terputus dari satu workstation maka masih ada penyedia file yang lain.
- Dapat memprioritaskan file yang mana dahulu yang mau di download
- Jika mendownload beberapa part yang banyak, maka langsung bisa di download tanpa harus menunggu yang satu selesai. Jadi, bisa ditinggal tidur deh..
Kelemahan torrent
- Diperlukan setting yang agak rumit di awal penggunaan
- Harus menggunakan software untuk mendownload torrent
- Speed downloadnya cenderung tidak stabil
- Lebih lambat daripada direct link (tergantung jumlah peer dan seeder)
- Terkadang virus atau malware bisa masuk sebab komputer lokal, tersambung secara peer to peer dengan orang yang sedang mendownload file yang sama dan dengan penyedia file.
Sebelum download torrent ada baiknya kita mengistall dahulu software antivirus yang paling up-to-date.
Memulai download melalui torrent
Untuk memulai, download dahulu software torrent (Bittorent, Azureus, uTorrent, dll). Gunakan Bittorent supaya bisa digunakan bersama accelerator. Sebenarnya semua software download torrent bisa digunakan bersama-sama accelerator, namun bittorrent adalah yang terbaik.
Download bittorent nya di www.bittorent.com
Download bittorent ultra accelerator nya di www.trafficspeeders.com
Langkah kedua yaitu mencari file torrent sebenarnya bisa di cari di google. Namun pencariannya masih kurang efektif. Lebih baik cari di www.usniff.com . Setelah itu ketik keyword software, game, mp3, atau apapun yang mau dicari di kolom atas. Jika sudah, carilah peer dan seeder dengan rasio 1:1 alias sama jumlahnya atau yang mendekati. Itu bisa mempercepat download. Lalu klik link file yang mau di download, setelah itu muncul link baru dan klik "download this torrent".
Setelah di download, torrent akan menjadi sebuah file yang kecil berukuran kurang dari 1 mb. File itu berisi tracker dan daftar file yang mau di download. Setelah itu, bukalah file tersebut dan langsung terdownload melalui bittorent.
Pasti torrent yang di download speednya terasa lambat sekitar 0,1 kb/s.
Ntar deh posting lagi cara cepetnya biar download torrentnya enak. Gw terakhir, download torrent, speednya bisa sampe 90 kb/s.
Nah itu dia kocers, kira2 yang bisa gw sharing..
Kalo ada yang salah atau mau ditambahin, silahkan yach...
from http://www.koc2.com
Serial Number IDM 5.18
Langkah-langkah nya:
1. Matikan terlebih dahulu koneksi internet,
agar Internet Download Manager (IDM) tidak berhasil melakukan Automatic Update.
Saat pengisian Serial Number bila komputer dalam kondisi terhubung ke internet,
dipastikan Serial Number akan langsung di Black List (Fake Serial Number) akibat Automatic Update.
2. Di bagian atas IDM, pilih menu Downloads, Options, pilih tab Dial Up, hilangkan centang Use Windows Dial Up Networking, lalu OK.
Hal ini bertujuan mencegah IDM melakukan Auto Dial untuk verifikasi Serial Number.
3. Di bagian atas IDM, pilih menu Registration, lalu Registration.
First Name :
Piko
Last Name :
Augusta
E-mail :
architect.landscape@gmail.com
Serial :
LX2HH-76JYH-BWU14-V9AEG
4. Koneksikan kembali internet.
5. Jalankan IDM.
Kini IDM siap digunakan dalam kondisi Full Version.
6. Setelah komputer di Restart,
bila IDM menyatakan belum teregistrasi selama 15 hari,
maka ulangi langkah pertama sampai langkah terakhir.
Hal ini menjaga IDM tetap dalam kondisi Full Version.
Ingat :
Gunakan hal ini secara bijaksana untuk tujuan pendidikan.
Bila tertarik dengan IDM,
dukunglah pembuat IDM dengan memberikan bayaran yang sesuai.
1. Matikan terlebih dahulu koneksi internet,
agar Internet Download Manager (IDM) tidak berhasil melakukan Automatic Update.
Saat pengisian Serial Number bila komputer dalam kondisi terhubung ke internet,
dipastikan Serial Number akan langsung di Black List (Fake Serial Number) akibat Automatic Update.
2. Di bagian atas IDM, pilih menu Downloads, Options, pilih tab Dial Up, hilangkan centang Use Windows Dial Up Networking, lalu OK.
Hal ini bertujuan mencegah IDM melakukan Auto Dial untuk verifikasi Serial Number.
3. Di bagian atas IDM, pilih menu Registration, lalu Registration.
First Name :
Piko
Last Name :
Augusta
E-mail :
architect.landscape@gmail.com
Serial :
LX2HH-76JYH-BWU14-V9AEG
4. Koneksikan kembali internet.
5. Jalankan IDM.
Kini IDM siap digunakan dalam kondisi Full Version.
6. Setelah komputer di Restart,
bila IDM menyatakan belum teregistrasi selama 15 hari,
maka ulangi langkah pertama sampai langkah terakhir.
Hal ini menjaga IDM tetap dalam kondisi Full Version.
Ingat :
Gunakan hal ini secara bijaksana untuk tujuan pendidikan.
Bila tertarik dengan IDM,
dukunglah pembuat IDM dengan memberikan bayaran yang sesuai.
Langganan:
Postingan (Atom)